KETUA DPR DORONG PENINGKATAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA

Standar
Ketua DPR Marzuki Alie mengajak asosiasi Lembaga Perguruan Tinggi kependidikan Swasta Indonesia (LPTKSI) untuk mengedepankan pendidikan karakter anak. karena melalui pendidikan yang berbasis karakter dapat menghasilkan jati diri manusia yang sadar akan perannya sebagai warga negara. 

“Karakter yang kuat akan menjadi modal pembangunan bangsa yang memiliki peradaban selain itu persoalan juga terkait dengan moral dan etika yang harus dilandasi payung agama,”kata Ketua DPR saat membuka Rakernas Asosiasi LPTK swasta Indonesia, di Hotel Century, (3/3).

Menurut Marzuki, kondisi saat ini sudah teramat parah, masyarakat saling hujat menghujat tanpa etika, dan perilaku korupsi merajalela, merupakan akibat hasil pendidikan yang salah pada masa lalu. “ini harus menjadi bahan interopeksi kita artinya ada yang salah dalam proses ajar menghajar saat ini. orang mulai melupakan nilai budaya dimana dirinya berasal dan seolah-olah ditiadakan hingga akhirnya yang muncul nuansanya hanya materi semata,”paparnya.

Menurut Marzuki, Pendidikan karakter harus dicontohkan oleh para pendidik apabila contohnya baik maka akan berdampak positif kepada pembinaan karakter siswa begitupun sebaliknya. “Lembaga Perguruan harus mampu mengembangkan nilai karakter bagi anak didiknya seperti nilai kehidupan, kejujuran, kecerdasan, kepedulian, tanggung jawab kebenaran, kebaikan dan keimanan,”paparnya.

Sementara Ketua Umum Asosiasi LPTKSI Sulistyo mengatakan, persoalan profesi guru honor, bantu maupun guru swasta selama tahun 2010 tidak ada perkembangan yang cukup signifikan. karena itu, perlu segera di terbitkan peraturan Pemerintah yang dapat menyelesaikan tenaga honorer dan PP tentang Pegawai Tidak Tetap yang bertujuan melindungi mereka serta yang memuat upah minimal dan jaminan hari tua bagi guru non PNS.

Dia menambahkan, asosiasi meminta DPR RI mendorong pemberian honor bagi guru swasta sebesar Rp 500 ribu perbulan. pasalnya banyak beberapa guru honor hanya dibayar 200 ribu perbulan. “Jika APBN pendidikan sebesar 20 persen juga disisihkan untuk swasta tentu akan sangat bersejarah bahwa DPR dapat membantu mengurangi kemiskinan sekitar 1 juta guru swasta,” harapnya.

 

// <![CDATA[// <![CDATA[
$(document).ready(function() {
/*
* Examples – images
*/
$(“.hd”).hide();
$(“.fancy”).fancybox({
‘scrolling’ : ‘no’,
‘titleShow’ : false,
‘onClosed’ : function() {
$(“.hd”).hide();
}
}); 

$(“#login_form”).bind(“submit”, function() {

if ($(“#login_name”).val().length < 1) {
$(“.hd”).hide();
$(“#login_error”).show();
$.fancybox.resize();
return false;
}
else if ($(“#login_email”).val().length < 1) {
$(“.hd”).hide();
$(“#login_error2”).show();
$.fancybox.resize();
return false;
}
else if ($(“#login_komentar”).val().length = 200) {
this.value = this.value.substring(0, 200);
}
$(‘#charLeft’).text(200 – len);
});
});

// ]]>

Satu tanggapan »

  1. itu kan hanya sebatas dimulut aja pak. nyatanya masih banyak guru honor/guru bantu belum jadi PNS. gimana pendidikan sianak jadi karakter yang mandiri. sedangkan gaji guru honor/guru bantu cuma, 300 ribu perbulan………….. apa kata dunia

Tinggalkan komentar